Isu Pasien JKN Masih Dibeda-bedakan dengan Jalur Umum, Simak Kata BPJS Kesehatan

bisnis
Isu Pasien Jkn Masih Dibeda Bedakan Dengan Jalur Umum Simak Kata Bpjs Kesehatan 846d2fd.jpg

Liputan6.com, Jakarta – Hingga saat ini pasien JKN merasa lepas dari rutinitas umum yang dilakukan rumah sakit. Banyak cerita pasien Jaminan Kesehatan Nasional yang sering muncul di media sosial dan mereka mengklaim bahwa “pelayanan rumah sakit terlalu tidak manusiawi jika menggunakan BPJS”.

Direktur Jenderal BPJS Kesehatan Ali Gufron Mukti mengatakan rumah sakit tidak boleh memisahkan pasien JKN dan pasien jalur umum. Rumah sakit harus memberikan pelayanan yang sama kepada semua pasien.

Rumah sakit hendaknya memperlakukan pasien dengan ramah dan tidak membiarkan diskriminasi.

“Dulu peserta BPJS bias dan sekarang kami berjanji akan melayani RS dengan ramah dan tidak memihak,” kata Gufron usai rapat gabungan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dan Komite Koordinasi PMK. Gedung Kementerian, Jakarta Kamis, 11 Januari 2024.

“Sudah terpasang di rumah sakit dan kami telah menempatkan SATU (petugas) BPJS (di setiap fasilitas kesehatan).” Jika Anda mengalami diskriminasi, hubungi kami untuk melaporkannya

Jika pasien JKN menghadapi diskriminasi, permasalahan atau keluhan lainnya di fasilitas kesehatan, dapat langsung menghubungi nomor kontak BPJS Kesehatan.

“Kalau punya teknologinya bisa info ke BPJS Kesehatan 165, bisa telpon, bisa juga WhatsApp di 08118165165,” lanjut Gufron.

Ali Gufron Mukti menjelaskan, bukan hanya sekedar layanan JKN saja, melainkan inovasi untuk meningkatkan layanan BPJS kesehatan. Khusus pelayanan di seluruh Indonesia hanya memerlukan KTP, dan antrian online cepat.

“Sekarang tidak bisa asal minta fotokopi, KTP. Bayangkan jutaan orang di seluruh Indonesia, organisasinya luar biasa, koneksinya luar biasa,” ujarnya.

“Termasuk antrean online, tidak berhenti sampai disitu, dulu kita banyak mendapat keluhan dari peserta JKN yang mengantri sampai 6 jam, ya kita latihan antri dulu, sekarang antrinya 2,5 jam. Rata-rata, mungkin kurang. , bisa lebih lama, tapi rata-rata 2,5 jam.”

Sebelumnya sempat viral cerita seorang Home Helper (ART) yang berobat menggunakan layanan PBJS Kesehatan. Rumah sakit memberikan layanan yang dianggap tidak sesuai, sesuai izin tuan rumah untuk memberikan ART.

Cerita ini diunggah pada 23 Desember 2023 ke akun platform @kegblgnunfaedh X. Di bawah ini adalah kutipan dari video tersebut:

Jadi ceritanya pembantu rumah tangga saya sakit, ada tumor di dadanya, jadi di dekat rumah saya ada rumah sakit swasta, kalau saya dan keluarga sakit pasti kami ke sana, pelayanannya sangat baik.

Kita komplain atau semacamnya, mereka minta maaf, mereka minta maaf, pokoknya pelayanannya bagus. Dan saya tahu di sana ada layanan BPJS jadi saya pikir saya akan membawa anggota keluarga saya ke sana karena layanannya sangat bagus.

Dulu pengobatannya beda banget.. BPJS katanya untuk penyakit berat, tapi untuk penyakit ringan tidak ada jaminannya. Baiklah, saya bertanya, bagaimana dengan nyeri ringan? Seperti pilek, batuk dan macam-macamnya.

Jadi pertanyaan saya, apakah orang-orang yang mengeluhkan payudara adalah sesuatu yang menurut mereka tidak penting?

Soalnya pihak rumah sakit tidak bisa membantu saya dengan ART untuk benjolan di payudara saya, jadi saya pikir saya bisa membawanya ke puskesmas dekat rumah saya.

Dalam video berikut, seorang pemilik rumah mengalami reaksi beragam saat membawa anggota keluarganya ke pusat kesehatan masyarakat.

Begitu pula dengan Pushkasmas. Perlakuannya berbeda, sangat berbeda. Saya diperlakukan kasar, saya ke Buskesma bersama keluarga ya? Lalu saya mengambil jalan yang salah dan dia berteriak, “Jangan lewat sana.”

Saya seperti seorang pengemis… Saya belum pernah diperlakukan seperti ini seumur hidup saya.

Bayangkan kalau saya sakit dan terus pakai BPJS, saya akan mati dan dibuang di sini. Semua penyakit dianggap tidak penting

Total
0
Shares
Leave a Reply
Previous Post
Mahfud Md Heran Proyek Infrastruktur Banyak Tapi Bumn Karya Justru Kolaps 6dddeb6.jpg

Mahfud MD Heran Proyek Infrastruktur Banyak, Tapi BUMN Karya Justru Kolaps

Next Post
Jusuf Kalla Buka Bukaan Harga Alutsista Bekas Pesawat Rp 1 Triliun Umur Sudah 25 Tahun 84eaae0.jpg

Jusuf Kalla Buka-bukaan Harga Alutsista Bekas: Pesawat Rp 1 Triliun, Umur Sudah 25 Tahun

Related Posts