Bukan Hanya Cakupan Vaksin Rendah, Kebiasaan Seperti Ini Juga Jadi Penyebab Polio
VIVA Lifestyle – Kementerian Kesehatan memastikan adanya kasus kelumpuhan akibat virus polio tipe dua pada awal tahun 2024. Setidaknya ditemukan dua kasus di Jawa Tengah dan satu kasus di Jawa Timur.
Kasus pertama di Jawa Tengah dilaporkan lumpuh akut pada 20 November 2023 dengan riwayat imunisasi polio drop (OPV) hanya dua kali. Kasus kelumpuhan kedua tercatat pada anak usia 1 tahun 11 bulan yang mengalami gizi buruk. Gulir untuk mempelajari lebih lanjut.
Sedangkan kasus kelumpuhan ketiga dilaporkan pada anak usia 3 tahun 1 bulan pada 6 Desember 2023 dengan riwayat vaksin polio 4 tetes dan suntik polio 1 kali.
Lantas, apa penyebab dari kasus yang ditemukan? Benarkah cakupan vaksinasi masih cukup rendah?
Dalam konteks ini, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, kasus polio yang muncul bukan hanya karena rendahnya cakupan vaksinasi, tetapi juga karena kondisi lingkungan.
“Bukan hanya karena vaksinasi, tapi juga karena lingkungan, seperti buang air besar sembarangan. “Jadi mungkin masih ada yang pakai air kotor, jadi kalau ada anak-anak yang main atau jadi sumber air minum, bisa jadi itu (penyebabnya),” ujarnya dalam jumpa pers virtual, Jumat Januari 2024.
Maxi mengungkapkan, setiap kali ditemukan kasus virus polio, Kementerian Kesehatan tidak hanya melakukan tes terhadap pasien tersebut, tetapi juga terhadap lingkungan tempat ditemukannya pasien terkonfirmasi tersebut.
Makanya kami memeriksa tidak hanya orangnya dalam setiap kasus, tapi juga lingkungannya, katanya.
Maxi juga mengatakan virus polio dapat menular melalui lingkungan yang terkontaminasi, seperti air sungai. Tak hanya itu, kebiasaan buang air besar sembarangan juga berperan dalam penyebaran virus polio.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melengkapi vaksin polio dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
“Jadi kalau lingkungan bersih, cakupan (vaksinasi) tinggi, virus akan keluar melalui proses pencernaan,” tutupnya. Seorang ibu asal Kota Makassar melaporkan anak kandungnya berinisial MR ke polisi karena menggadaikan sepeda motor untuk bermain judi online. Pria berusia 29 tahun itu diawasi ibunya karena menggadaikan sepeda motornya untuk berjudi online. VIVA.co.id 20 Januari 2024
