SKK Migas Fokus Validasi Temuan Harta Karun Gas di Blok Andaman

bisnis
Skk Migas Fokus Validasi Temuan Harta Karun Gas Di Blok Andaman 32c02bb.jpg

Liputan6.com, Jakarta – Satuan Tugas Khusus Kegiatan Usaha Migas Onstream (SCC Migas) fokus menyelidiki penemuan raksasa di blok Andaman. Diketahui, cadangan gas yang besar sekitar 100 kilometer telah ditemukan di wilayah utara Sumatera.

Kepala Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Surodipuro menjelaskan, informasi mengenai penemuan raksasa ini menjadi angin segar bagi industri hilir migas Indonesia. Oleh karena itu, mengingat gas dan Indonesia menjadi sumber energi utama, maka percepatan proses eksplorasi dan produksi sangat diharapkan.

“Proses pembuktian dan konfirmasi besaran cadangan gas dan kondensat sangat diperlukan untuk mengambil langkah dan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mempercepat proses hulu,” kata Hudi dalam keterangannya Selasa (9/1). / 2024).

Mubadala Energy Company, kontraktor patungan Uni Emirat Arab (KKKS), mengumumkan penemuan cadangan gas alam dalam jumlah besar di Zona Kerja (WK) Andaman Selatan pada akhir tahun 2023. Lebih dari 6 TCF (triliun kaki kubik). Penemuan gas ini berasal dari sumur eksplorasi Layaran-1.

WK Andaman Selatan merupakan WK migas yang telah dilelang pada tahun 2018 dan telah ditandatangani kontrak pengelolaannya dengan Kementerian ESDM serta Mubadala Energy pada Februari 2019 melalui mekanisme kontrak alokasi penuh.

Meski demikian, Hudi menyayangkan sejumlah informasi mengenai penemuan cadangan gas tersebut tidak akurat dan bersifat spekulatif. Salah satu informasi yang salah adalah bahwa cadangan yang ditemukan berpotensi mencapai miliaran barel minyak. Bahkan, temuan tersebut juga terkait dengan pengentasan kemiskinan di Aceh.

“Informasi tersebut tentunya sangat menyesatkan dan menipu sehingga perlu dikoreksi agar tidak menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat Aceh,” jelas Hudi.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), total sumber daya di wilayah Andaman diperkirakan mencapai 4,965 juta barel setara minyak (MMBOE). Saat ini terdapat dua konsorsium besar KKKS yaitu Harbour Power dan Mubadala Power.

Saat ini penemuan gas jumbo di Andaman Selatan masih dalam tahap awal. Mubadala Energy melakukan serangkaian pengujian seperti analisis inti, analisis fluida, dan kemudian analisis pengeboran. Nantinya akan disusun penetapan status eksplorasi sebagai dasar Rencana Pengembangan atau Plan for Development (PoD) berdasarkan hasil sumur eksplorasi dan appraisal, kajian teknis dan keekonomian, skenario pengembangan, dan komersialisasi.

“Infrastruktur, termasuk pembangunan kilang LNG, akan diselesaikan setelah POD selesai. Secara umum penemuan gas ini memang membutuhkan infrastruktur untuk komersialisasinya,” kata Hudi.

Sebagai informasi, Presiden Mubadala Energy Indonesia Abdullah Bu Ali mengunjungi Kementerian ESDM pada 5 Januari 2024. Menteri ESDM, Dirjen Migas juga turut hadir dalam kunjungan tersebut. , dan Kepala SCC Migas, Abdulla Layaran-1, memaparkan hasil pengeboran dan memperkenalkan perkembangan terkini.

Sebelumnya, Direktur Utama Mubadala Energy Indonesia Abdullah Bu Ali mengatakan penemuan tersebut merupakan bagian dari program Mubadala Energy untuk mendukung target produksi Indonesia pada tahun 2030 sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari.

“Indonesia memiliki potensi cadangan migas yang sangat besar, kami bersyukur atas penemuan ini dan berharap dapat berkontribusi terhadap target produksi tahun 2030,” ujarnya.

Setelah penemuan ini, Mubadala Energy akan mempercepat prosesnya. Rencananya, proyek Andaman Selatan diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2030.

Menurut Abdullah, pihaknya memerlukan dukungan berbagai pihak untuk melaksanakan rencana tersebut. “Kami mengharapkan dukungan seluruh pemangku kepentingan agar penemuan ini dapat terus kami lanjutkan dan membantu mencapai tujuan yang telah ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Diakui Abdullah, pemerintah telah melakukan banyak perubahan dalam beberapa tahun terakhir dari segi kepastian hukum dan keuangan. Terlebih lagi, untuk saat ini pemerintah telah memberikan fleksibilitas dalam hal mekanisme kontrak yang terdesentralisasi dan perbaikan biaya.

“Kami berterima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas yang telah mendorong perbaikan regulasi dan kondisi keuangan untuk mendukung KKKS,” ujarnya.

Ke depan, Abdullah juga mencatat potensi luar biasa yang ada di Indonesia, dengan menambahkan: “Indonesia merupakan salah satu investasi yang sejalan dengan strategi transisi energi kita, mengingat besarnya potensi energi bersih seperti gas alam,” ujarnya.

Total
0
Shares
Leave a Reply
Previous Post
Gunung Bromo Keluarkan Asap Putih Tebal Apa Itu Fd1613f.jpg

Gunung Bromo Keluarkan Asap Putih Tebal, Apa Itu?

Next Post
Ikon Twitter Punya Tampilan Baru Buruan Update Dc70f06.jpg

Ikon Twitter Punya Tampilan Baru, Buruan Update

Related Posts