Kabar Terbaru, Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Sudah Mendekati Rp15.500 loh!

bisnis
Nilai tukar rupiah kemungkinan berfluktuatif cenderung melemah di rentang Rp15.430-Rp15.500 per dolar AS hari ini di tengah sentimen hawkish The Fed.

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS
Nilai tukar rupiah yang diperkirakan akan berfluktuatif dan cenderung melemah di kisaran Rp15.430-Rp15.500 per dolar AS. Hal ini terjadi karena sentimen hawkish The Fed yang semakin kuat.
Bisnis.cam   — Dipercepat nilai tukar rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada hari Senin, 13 Maret 2023. Sentimen hawkish dari The Fed menjadi penyebabnya.
Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mata uang rupiah kemungkinan akan terbuka secara fluktuatif dan kemungkinan akan melemah di kisaran Rp15.430-Rp15.500 per dolar AS pada hari ini. Data Bloomberg menunjukkan bahwa rupiah melemah sebesar 0,11 persen menjadi Rp15.450 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS melemah 0,13 persen menjadi 105,13.
Tidak hanya rupiah, mata uang lain di kawasan Asia juga melemah. Yen Jepang turun 0,12 persen, dolar Singapura turun 0,10 persen, dolar Taiwan turun 0,02 persen, won Korea Selatan turun 0,20 persen, dan rupee India turun 0,07 persen. Sedangkan yuan China bergerak stagnan, ringgit Malaysia turun 0,01 persen, dan baht Thailand turun 0,04 persen. Peso Filipina adalah satu-satunya mata uang yang mengalami penguatan terhadap dolar AS dengan naik 0,17 persen akhir pekan ini.
Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa greenback melonjak setelah Ketua Fed Jerome Powell memberikan nada yang lebih hawkish daripada yang diperkirakan pasar pada kesaksiannya di depan Komite Perbankan Senat. 
Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan relaksasi meningkat paling banyak dalam lima bulan pada minggu lalu. Hal ini menyebabkan greenback menghentikan reli tajamnya karena para pedagang membatalkan beberapa taruhan bahwa suku bunga AS akan naik jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Menurut Ibrahim, fokus pasar saat ini adalah laporan nonfarm payrolls pada hari Jumat, sebagai titik data utama berikutnya yang dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter Fed selanjutnya. Menurut survei ekonom Reuters, nonfarm payrolls kemungkinan akan meningkat sebesar 205.000 pekerjaan pada bulan Februari setelah melonjak sebesar 517.000 pada bulan Januari.
Dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan bahwa sentimen datang dari berbagai desakan yang masih tinggi di tingkat global. Namun, kabar baiknya adalah ekonomi Indonesia yang cukup tangguh dalam menghadapi berbagai gerakan tersebut.
Sumber: Bisnis.com
Total
0
Shares
Leave a Reply
Previous Post

Berita Saham Terkini! Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Senin 13 Maret 2023

Next Post

6 Cara Mendapatkan Modal untuk Memulai Usaha bagi Wanita yang Ingin Memulai Bisnis

Related Posts