Suara.com – Setelah Badan POM dan Kementerian Kesehatan melarang konsumsi obat sirup, masyarakat sakit, terutama anak-anak, dianjurkan minum kapsul atau tablet.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pemberian kapsul atau tablet bukanlah hal yang mudah bagi anak. Kedua jenis obat tersebut lebih sulit ditelan dan memiliki rasa yang pahit. Ilustrasi meminum obat kapsul. (Foto oleh Pietro Jeng dari Pexels)
Menanggapi permasalahan tersebut, dokter anak Dr. S T Andreas Christan Leyrolf, M.Ked (Ped), Sp.A mengatakan, anak memiliki kemampuan menelan yang sesuai dengan usianya.
Dr Andreas menjelaskan, kapsul dan tablet umumnya bisa diberikan kepada anak di atas 6 tahun.
Sementara itu, dianjurkan menggunakan obat bedak atau bedak untuk anak di bawah 6 tahun.
Oleh karena itu, kapsul biasanya diberikan pada orang lanjut usia, biasanya di atas enam tahun, sudah bisa ditelan, dan jika ada lambung biasanya diberikan puer, kata Dokter Andreas saat dihubungi Suara.com, Sabtu (22/20). ). 10/2022).
Di saat yang sama, mengajari anak menelan kapsul dan/atau tablet juga tidak mudah.
Dokter Andreas mengatakan, orang tua bisa mengajari anaknya menelan obat dengan memberikan minuman kesukaannya. Hal ini membuat anak tidak takut menelan obat, melainkan menginginkannya.
“Cara melatihnya adalah dengan membuatnya menelan minuman kesukaannya, kalau bukan susu,” kata dr Andreas. Ilustrasi Medis (Usplash)
Bagi anak yang belum bisa menelan kapsul, biasanya orang tua memilih membuka isinya.
Dr Andreas menjelaskan, pembukaan kapsul tidak mempengaruhi efektivitas dan kinerja obat.
“Kalau dibuka tidak ada efek apa-apa, di dalamnya seperti bedak, tidak ada efek apa-apa, jadi bagus dan bagus,” jelasnya.
Tapi, tambah dr Andreas, ada beberapa kasus dimana kapsul harus dimakan beserta isinya untuk proses farmakokinetik.
Namun biasanya ada kapsul yang diperlukan untuk proses farmakokinetik karena perlu diserap, kata dr Andreas.